Senin, 30 Oktober 2017

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

Keterangan

  1. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio:
    1. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
    2. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
    3. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota
    4. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat
    5. Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/ departemen terkait.
  2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka.
  3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :
    1. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
    2. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
    3. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
    4. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
    5. Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
  4. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca : Gugusdepan Gerakan Pramuka.
  5. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.
  6. Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:
    1. Dewan Kehormatan
    2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (di tingkat Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di tingkat Cabang).
    3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat Nasional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (di tingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (di tingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat Ranting).
    4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
    5. Pembantu Andalan
    6. Badan Usaha Kwartir
    7. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional.
    8. Staf Kwartir.
  7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
  8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
    1. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
    2. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
    3. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
    4. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
    5. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait masing-masing komponen dalam struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur organisasi tersebut silakan baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.
Nurma's Scout

Senin, 23 Oktober 2017

SEMARAK HARI SANTRI NASIONAL 2017

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh

Dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Nasional Tahun 2017, SMA Nurul Ma'rifah mengadakan upacara bendera rutin diselenggarakan setiap senin dengan nuansa SANTRI. Seluruh elemen yang ada, tidak hanya peserta didik tetapi juga guru ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan upacara dengan kostum ala SANTRI.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah (Bpk. Hadi Joko Dwiyanto, S.Pd.I), hal ini merupakan salah satu tonggak Resolusi Jihad di kehidupan sekolah. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan peserta didik bisa mengikuti jejak para santri terdahulu yang tidak hanya berkorban tenaga dan pikiran ikut serta membantu perjuangan kemerdekaan, tetapi bahkan korban nyawa mereka relakan dengan ikhlas demi Bangsa dan Negara.
Banyak kisah yang berkaitan dengan sumbangsih santri di negeri ini, salah satunya menurut sejarah yakni pengibaran bendera merah putih dan perjuangan melawan tentara pimpinan Mallaby di Surabaya. Ini membuktikan bahwa kehidupan santri (utamanya di pesantren) banyak memberikan contoh positif dalam pembangunan karakter generasi penerus bangsa.
Semoga kegiatan ini bisa berkesinambungan dimasa yang akan datang dan diikuti dengan trend positif.









Satu hal yang membanggakan, tepat di Hari Santri Nasional 2017, seorang siswa bernama Muzayyin kelas X meraih tropi perak Festival Pencak Silat Peragaan Seni dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional 2017 di Kecamatan Wringin.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh

Minggu, 22 Oktober 2017

CARA CEPAT DAN MUDAH BELAJAR SEMAPHORE



Salah satu cara yang paling mudah dan cepat dalam menghafalkan kode isyarat semaphore adalah dengan menggunakan metode "8 Penjuru Mata Angin" atau terkadang disebut juga sebagai metode "Jarum Jam". Dengan metode ini, menghafalkan semaphore tidak dilakukan urut sesuai dengan urutan abjad, namun dihafalkan perkunci yang terdiri atas 7 kunci.

Dalam metode ini posisi tangan disusun dalam 8 titik di sekeliling tubuh yang meliputi titik di bawah tubuh, kiri bawah tubuh, samping kiri tubuh, kiri atas tubuh, atas tubuh, kanan atas tubuh, samping kanan tubuh, dan kanan bawah tubuh. Selengkapnya lihat gambar berikut:




Metode belajar semaphore ini, kode isyarat semaphore perhurufnya dibentuk dari posisi dua tangan sesuai dengan 7 kunci. Masing-masing kunci ditandai dan dinamai sesuai posisi salah satu tangan, sehingga:
  1. Kunci 1: Salah satu tangan berada di titik 1 dan tangan kedua berada di titik 2 - 8 sehingga terbentuk 7 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1)
1 dan 2   =
Huruf A
(5)
1 dan 6   =
Huruf E
(2)
1 dan 3   =
Huruf B
(6)
1 dan 7   =
Huruf F
(3)
1 dan 4   =
Huruf C
(7)
1 dan 8   =
Huruf G
(4)
1 dan 5   =
Huruf D



  1. Kunci 2: Salah satu tangan berada di titik 2 dan tangan kedua berada di titik 3 - 8 sehingga terbentuk 6 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1)
2 dan 3   =
Huruf H
(4)
2 dan 6   =
Huruf L
(2)
2 dan 4   =
Huruf I
(5)
2 dan 7   =
Huruf M
(3)
2 dan 5   =
Huruf K
(6)
2 dan 8   =
Huruf N
  1. Kunci 3: Salah satu tangan berada di titik 3 dan tangan kedua berada di titik 4 - 8 sehingga terbentuk 5 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1)
3 dan 4   =
Huruf O
(4)
3 dan 7   =
Huruf R
(2)
3 dan 5   =
Huruf P
(5)
3 dan 8   =
Huruf S
(3)
3 dan 6   =
Huruf Q



  1. Kunci 4: Salah satu tangan berada di titik 4 dan tangan kedua berada di titik 5 - 8 sehingga terbentuk 4 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1)
4 dan 5   =
Huruf T
(4)
4 Dan 7   =
Huruf Y
(2)
4 dan 6   =
Huruf U
(5)
4 dan 8   =
TANDA SALAH
  1. Kunci 5: Salah satu tangan berada di titik 5 dan tangan kedua berada di titik 6 - 8 sehingga terbentuk 3 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1)
5 dan 6   =
TANDA ANGKA
(3)
5 Dan 6   =
Huruf V
(2)
5 dan 7   =
Huruf J



  1. Kunci 6: Salah satu tangan berada di titik 6 dan tangan kedua berada di titik 7 - 8 sehingga terbentuk 2 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
(1)
6 dan 7   =
Huruf W
(2)
6 Dan 8   =
Huruf X
  1. Kunci 7: Salah satu tangan berada di titik 7 dan tangan kedua berada di titik 8 sehingga terbentuk 1 huruf (kode isyarat semaphore) yaitu:
(1)
7 dan 8   =
Huruf Z




Untuk lebih memperjelas tentang kode isyarat semaphore masih-masing huruf, lihat gambar berikut:




Dengan menggunakan metode 8 Penjuru Mata Angin ini, belajar semaphore pasti akan menjadi lebih mudah dan cepat hafal. Cara menghafalkannya adalah dengan urut perkunci mulai dari kunci pertama hingga kunci ketujuh. Dengan berpatokan kunci pertama salah satu tangan berada di posisi satu, kunci kedua salah satu tangan berada di posisi dua dan seterusnya.
Ketentuan Dasar Mengirim atau Menerima Isyarat Semaphore
Isyarat semaphor diberikan secara berpasangan, artinya terdiri atas dua pihak di mana satu pihak sebagai pengirim dan pihak lainnya sebagai penerima. Dalam menyampaikan dan menerima isyarat semaphore terdapat beberapa ketentuan yang antara lain:
  1. Pengirim dan penerima isyarat semaphore saling berhadapan dan memakai bendera semaphore.
  2. Sikap tubuh tegak dengan kedua kaki agak terbuka. Posisi bendera disilangkan di bawah tubuh (posisi siap / tutup).
  3. Untuk memulai pengiriman, pengirim memberikan isyarat "Tanda Perhatian" berupa huruf "R - Tutup" atau "U - R" secara berulang-ulang.
  4. Jika penerima telah siap, penerima mengirimkan huruf "K" sedangkan jika belum siap penerima mengirim huruf "Q".
  5. Setelah penerima siap, pengirim mulai mengirimkan berita (pesan) huruf perhuruf. Setiap satu kata ditutup dengan "posisi tutup".
  6. Apabila penerima dapat menerima (membaca) pesan perkata, penerima mengirimkan isyarat huruf "C". Sedangkan jika tidak paham (tidak dapat menerima dengan baik), pengirim mengirimkan isyarat huruf "I-M-I". Pengirim mengulangi mengirimkan kata terakhir yang tidak dipahami penerima.
  7. Apabila pengirim keliru mengirimkan pesan, pengirim mengirimkan isyarat "Tanda Salah" atau mengirimkan huruf "E - Tutup" delapan kali kemudianmengulangi mengirim satu kata terakhir yang keliru.
  8. Jika semua pesan (berita) sudah selesai disampaikan, pengirim mengirimkan huruf "A-R" dan penerima membalasnya dengan huruf "R" jika telah dapat menerima semua pesan.
  9. Untuk mengirimkan angka, terlebih dahulu diawali dengan isyarat "Tanda Angka" (posisi 5-6) kemudian kirimkan angka dengan ketentuan angka 1 = A; 2 = B; 3 = C; 4 = D; 5 = E; 6 = F; 7 = G; 8 = H; 9 = I; dan 0 = J. Jika pengiriman angka sudah selesai dan hendak berganti mengirim huruf kirimkan isyarat huruf "J" atau "V".
Itulah cara mudah mempelajari semaphore atau semafor serta ketentuan dasar mengirim dan menerima isyarat semaphore. Untuk hal-hal lain terkait dengan semafor seperti sejarah, manfaat, aplikasi semaphore dan hal-hal lain akan dibahas di lain kesempatan. Yang terpenting sekarang tidak ada lagi adik-adik pramuka yang mengeluh kesulitan menghafalkan isyarat semaphore, karena dengan metode ini, belajar semaphore jadi mudah, cepat, dan mengasyikkan.

Selamat Belajar
 

Jurnalis- "KEMAH KREASI"-Karya Desi Kholianti Supandi Putri Kelas XI

  KEMAH KREASI Gerakan pramuka merupakan organisasi kegiatan extra wajib yang bersifat...